Caia tersenyum lembut, lalu perlahan meraih tangan Zeus. Ada sesuatu dalam tatapannya yang berubah— antara hasrat dan cinta yang dalam. Perasaan hangat yang tadi dipenuhi rasa syukur kini beralih menjadi kebutuhan yang lebih utama. Caia tahu hormon kehamilannya mulai bekerja, meningkatkan dorongan gairah yang tak tertahankan. "Honey ..." bisiknya lembut sambil menatap dalam ke mata suaminya. “Aku menginginkanmu, sekarang.” Zeus, meski perasaannya begitu penuh dengan cinta, dia menyadari betapa sensitifnya kondisi Caia saat ini. Dan sebenarnya dia takut melukai kehamilan Caia. Namun, keinginannya untuk memenuhi kebutuhan istrinya dan cintanya yang besar membuatnya tak bisa menolak. Ia tahu bahwa hasrat Caia bukan sekadar keinginan sesaat, tetapi juga bagian dari ikatan mendalam di