Denzel terbangun dari tidurnya yang lelap di mansionnya yang megah. Matahari pagi baru saja terbit, sinar lembutnya menembus jendela besar di kamar utama. Ia menggosok matanya dan mengerang pelan. Badannya masih terasa berat akibat kelelahan bekerja semalaman. Namun, ada yang terasa aneh. Biasanya, Canes, istrinya yang selalu penuh semangat, sudah membangunkannya dengan secangkir kopi atau setidaknya dengan celotehan tengilnya di pagi yang menyegarkan. Ia melirik ke sisi tempat tidur, berharap menemukan Canes, tetapi kosong. Selimut di sisi tempat tidur itu sudah dingin, menunjukkan bahwa istrinya telah bangun lebih awal. Denzel mengernyit. Tidak biasanya Canes meninggalkannya begitu saja tanpa pesan atau ucapan selamat pagi. Dengan perasaan tidak enak yang mulai muncul, Denzel ban