Peran Yang Sempurna

1250 Kata

“Zeus..." bisik Caia setengah mendesah, mencoba membangunkannya tanpa menimbulkan kegaduhan. Namun, pria itu hanya menggumam pelan, matanya masih tertutup rapat, seolah benar-benar tenggelam dalam tidurnya yang nyenyak. Caia mendesah pelan. Ia tahu tidak ada cara lain selain bertindak lebih tegas. Dengan satu gerakan cepat, dia berhasil melepaskan tangan Zeus dari tubuhnya, sedikit tergesa-gesa berdiri dari tempat tidur. Ia melihat ke arah pria yang kini sedikit bergeser di tempat tidur, namun tetap tertidur dengan tenang. Mata Caia kemudian tertuju pada pintu kamar yang masih diketuk perlahan. Ketukan itu mengingatkannya kembali bahwa seseorang pasti sedang menunggu di luar. Dengan cepat, dia merapikan rambutnya dan mengatur napas sebelum berjalan ke arah pintu. Saat pintu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN