Bab 18

1507 Kata

Hampa. Itulah yang Katarina rasakan setiap kali malam datang. Rasa hampa dan sepi di dalam dirinya semakin menjadi. Kerinduan akan Theo begitu menyiksanya setiap kali Katarina sendirian. Terlebih malam hari di mana dunia tampak gelap dan rapuh seperti hatinya saat ini. Tanpa sadar Katarina sudah terisak. Ya, Katarina masih belum bisa berhenti menangis secara diam-diam sejak kehilangan Theo. Air matanya masih belum kering. Luka di hatinya pun masih belum sembuh. Katarina tidak tahu sampai kapan ia akan mengalami hal ini. Yang ia tahu, kebiasaan ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Katarina memeluk bantal tidurnya dengan erat. Berharap yang dipeluknya saat ini adalah Theo. Andai dulu Theo tidak memintanya untuk kembali dan menikah dengannya, apa mungkin kehilangan Theo untuk sela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN