“Gimana, Ma? Makanannya enak?” Ramita menganggukkan kepala. “Iya, enak, Res,” jawabnya. Lalu, Ramita mengedarkan pandangan ke sekitarnya. “Pemandangannya juga bagus.” “Syukur deh, kalau mama suka sama makanan dan pemadangan di sini,” balas Ares tersenyum kecil. “Apa kalian sering makan di sini? Suasananya juga romantis gini.” Ramita tersenyum lebar ke arah Katarina dan Ares. Katarina dan Ares yang duduk bersebelahan saling melirik. Tiba-tiba saja merasa canggung karena mendengar kata romantis. Ares dan Katarina, sih, sangat jarang makan malam di sini. Namun, Katarina tebak, Ares dulu sering ke sini bersama dengan Ines. Mereka berdua pasti sering makan malam romantis di sini. Memikirkan Ines mau tidak mau membuat Katarina kembali merasa bersalah. Jika bukan karena pernikahannya dengan