Nadia terlihat murung karena memikirkan mamanya. Dia berjalan gontai menuju ke ruang kelasnya tanpa menyadari jika ada seseorang yang berdiri di depannya. BRUKK Lagi-lagi dia tak sengaja menabrak orang saking banyak pikiran. "Ahkk!! maafkan aku kak... " ucapannya terhenti saat melihat kak Fahmi di depannya. Kenapa dari sekian banyak manusia di kampus ini lagi-lagi dia menabraknya. "Kamu kenapa suka sekali menabrak orang? apa matamu bermasalah?! " tanya kak Fahmi galak. "Nggak kak, aku cuma lagi banyak pikiran. Maafkan aku, aku permisi dulu, " Nadia buru-buru pergi ke kelasnya sementara kak Fahmi masih berdiri disana menatapnya. "Apa dia malu berhadapan denganku? " batinnya dengan percaya diri. Sementara itu Nadia baru saja sampai di kelasnya. Bonita dan Tiwi memanggilnya dan m

