"Noah!" Panggilan dengan sedikit teriakkan tersebut berhasil membuat kedua mata Noah yang mulanya tertutup menjadi terbuka lebar. "Noah kau kenapa?" Noah kesulitan menjawab, dia memilih diam cukup lama. Seraya menetralkan nafasnya yang masih cukup memburu. Maka dari itu wanita yang saat itu mendekap Noah itu hanya bisa menunggu pria dalam pelukannya berangsur tenang. Mata Noah terpejam erat, pikirannya masih melayang pada kejadian mengerikan dalam mimpinya itu. Sejujurnya dia amat bersyukur kalau hal itu hanya lah mimpi. Tapi tetap saja mimpi yang terasa di pelupuk mata juga sulit di hilangkan, apalagi jika hanya dalam hitungan detik. "Noah, kau bisa cerita padaku jika kau ingin nanti," ucap Rilla tidak ada nada paksaan di sana. "Aku tidak mau kehilangan mu, atau jauh darimu," un
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari