Brakk ... Suara dentuman keras khas tabrakan tak terelakan. Namun jelas, bukan antara mobil Noah dengan mobil hitam itu, melainkan antara mobil yang saat ini mengeluarkan kepulan asap di bagian depan dengan sebuah tiang listrik besar pinggir jalan. Masih untung tiang beton tersebut begitu keras, jadi tidak membuat tiang sampai rubuh. "Sial!" Noah tanpa sadar mengumpat kasar, matanya menajam kuat tertuju pada mobil depan sana. Sungguh Noah merasa marah! Bagaimana tidak marah kalau Noah harus merasakan nyawanya yang hampir melayang karena mobil yang ugal ugalan. Untung saja Noah cukup pandai mengendarai mobil, jadi dia dapat dengan cepat mengambil rem dan memutar roda kemudi menuju sisi lain _menghindar_. Di dalam mobil sendiri bukan hanya Noah yang terdiam, melainkan Rilla juga yang

