BAB 105

1998 Kata

Vasthi duduk di meja dekat jendela, berkali kali melihat ke arah jam tangan. Kedua sahabatnya mengatakan akan makan di sini dan ia sudah menunggu selama setengah jam tapi keduanya belum muncul. Kamari mengatakan sedang terjebak macet karena ada perbaikan jalan. Balqis juga bilang alasan yang sama, dan mengatakan sedang mengambil jalan memutar untuk sampai lebih cepat. Ia menatap interior kafe yang elegan dengan design menawan. Ada banyak lukisan di dinding. Kafe ini adalah tempat favorite mereka untuk makan. Vasthi yang sibuk mengagumi lukisan baru di dinding, tidak melihat ada laki-laki datang. Ia tersentak saat mendengar seruan. “Vasthi!” Ia menoleh, menatap Joshua dengan heran. “Joshua, ngapain kamu di sini?” Joshua menghela napas, mengelap wajahnya yag penuh keringat. Karena ingin

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN