BAB 89

1919 Kata

Hubungan Balqis dan Marcello makin memburuk setelah pembicaraan mereka yang gagal sore itu. Sekarang Balqis secara terang-terangan mengatakan pada Febri tidak ingin masuk ke ruangan Marcello. Ia tidak akan menolak kalau diminta melakukan banyak pekerjaan, bahkan saat harus lembur, asalkan jangan bertemu Macello. Tentu saja itu permintaan yang berat untuk Febri, karena Marcello justru menginginkan sebaliknya. Laki-laki itu dengan terus terang berkata pada sekretarisnya, semua urusan dokumen yang ingin diserahkan padanya, harus melalui Balqis. “Pak itu nggak mungkin,” protes Febri. “Kenapa?” “Karena Balqis nggak mau ketemu Pak Marcello. Jangankan ketemu, masuk ruangan aja dia nggak mau, Pak. Lalu, saya harus bagaimana?” “Dia anak buahmu, Febri. Masa kamu sebagai atasan nggak bisa tegas?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN