BAB 91

2213 Kata

Balqis pulih dari rasa kaget, tersenyum dan berdiri dari kursi untuk menyambut tamu. “Pak Marcello, tumben. Ada apa, Pak?” Ia berusaha membuat suaranya seringan mungkin. Jantungnya berlompatan keluar saat menatap sosok laki-laki tampan dalam balutan jas hitam. Ia yang terlalu merindu, atau memang Marcello memang bertambah tampan dalam beberapa hari ini? “Kamu nggak minta aku masuk?” tanya Marcello. Balqis tersenyum. “Silakan masuk. Maaf, kalau ruangannya kecil.” Marcello mengamati Balqis yang terlihat salah tingkah melihatnya. Gadis itu kaget tentu saja, kalau ia datang tanpa memberitahu lebih dulu. Bagaimana ia bisa mengabari, kalau Balqis tidak pernah membuka Pesan darinya, dan tidak pernah mau menerima teleponnya. Ia mengenyakkan diri di sofa yang merah muda yang mungil, sosoknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN