BAB 40

1284 Kata

“Kamari, kamu diantar siapa?” Justin berdiri dengan mulut menganga, menunjuk ke arah Kamari. Ada tas hitam yang diselempangkan di bahu, berisi laptop. Kamari merasa sial, bertemu Justin sepagi ini. Liam menolak untuk bersembunyi, ia keluar dari mobil dan bertanya pada Kamari. “Siapa dia?” “Namanya Justin, dulu teman SMP-ku, sekarang satu kampus dan dia adiknya Pak Marcello.” Liam bersiul. “Wow, jodohmu dengan Justin aneh sekali.” “Jodoh apaan?” sergah Kamari pelan, takut terdengar oleh Justin. “Tunggu, aku kayak kenal dia.” Justin menunjuk Liam. Mengernyit sesaat, seperti sedang berpikir keras. “Di mana, ya?” Kamari menggeleng. “Kalian nggak saling kenal.” “Memang nggak saling kenal, tapi jeias-jelas aku pernah lihat dia.” Justin menatap Kamari dan Liam bergantian lalu memekik. “A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN