Marcello mendengarkan dengan bosan ocehan pengacara perempuan di depannya. Pengacara itu bicara banyak hal tentang hak asasi manusia, emansipasi, dan sejenisnya. Padahal, ujung-ujung sama, uang. Perempuan itu sudah kalah saat membeli kliennya. Ingin mengajukan banding, tapi ditolak karena hasil DNA sudah keluar. Janin yang ada di dalam perut mantan kekasihnya, bukanlah anaknya. Awalnya ia enggan bicara lagi dengan pengacara ini, karena menurutnya semua masalah sudah selesai. Tidak ada lagi yang harus dibicarakan. Tapi, perempuan itu merongrongnya dan membuatnya kesal. Setelah mempertimbangkan banyak hal, ia setuju bicara di restoran ini. Kebetulan, ia ada janji makan dengan Justin. “Setidaknya, Anda harus punya hati nurani, Pak Marcello. Dia dulu perempuan yang Anda cintai.” Marcello me