BAB 100

1920 Kata

Balqis memanggil Erika ke ruko. Bersama Kamari dan Vasthi, mereka merencanakan bagaimana memberi Justin pelajaran. Agar laki-laki itu mengerti, untuk menghargai perempuan. “Bayangkan jadi aku,” ucap Erika dengan wajah sengsara. “Sengaja jauh-jauh datang dari rumah, membawa makanan untuk dia, yang katanya sakit. Ternyata orangnya sedang main game. Padahal, di kantor sedang banyak pekerjaan. Aku tahu dari Kak Febri yang bertanya kenapa Justin tidak masuk kerja.” Kamari menatap Erika yang menunduk. “Kamu cari ke rumah karena itu? Erika mengangguk, menyugar rambutnya yang berantakan. “Memang, aku kuatir. Kebetulan pulang kantor lebih cepat. Aku sengaja memasak sop ikan kesukaannya. Berharap dia tidak sakit parah. Ternyata, memang tidak sakit. Dia duduk santai dengan game di tangan.” “Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN