“Baik, aku akan cerita tetapi biarkan aku mengobati Ka Azriel dulu.” Kalimat Safa membuat terkejut semua orang termasuk Azriel. Saddam langsung membulatkan mata, bersiap melarang Safa. Namun, Safa tak akan peduli. Dia merasa perlu perbaiki keadaan, terutama bertanggung jawab pada luka-luka yang di terima Azriel. Sadam maju “Kamu nggak perlu melakukannya, Safa!” “Jangan melarangku!” Safa memperingatkan, “sudah kubilang, kamu salah paham! Seharusnya kamu minta maaf!” Safa menarik Azriel pergi dari sana, yakin jika semua orang ada di sana tercengang melihat tindakan Safa yang pergi dengan tangan saling mengenggam. Setelah menjauh Safa malah kebingungan akan membawa mereka ke mana, Azriel menahan senyum. “Safa...” panggilnya, mereka berhenti masih dengan saling menggenggam dan ta

