"Sayang ... bangun dong! Udah jam tujuh pagi nih, kita harus udah di bandara jam delapan!" Nathan duduk di tepi ranjang, berusaha membangunkan Shana yang terlihat sangat lelah setelah pergulatan panasnya semalam. Wanita itu bahkan masih bertelanjang bulat, dan hanya tertutupi selimut tebal yang melingkar pada tubuh mungilnya. "Sha! Astaga ... susah banget bangunin kamu!" gerutu Nathan. "Aku males banget, Nathan. Ya Allah, badan aku sakit semua," kini giliran Shana yang menggerutu. Nathan tersenyum melihat kelakuan istrinya itu. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Shana. "Mau aku mandiin?" bisik Nathan. Dan seketika itu juga membuat Shana membuka matanya dan perlahan bangun dari posisi berbaringnya. "Dasar jerapah m***m! Gak cukup apa malem sampai tiga kali?" gerutu Shana. Nat