“Apa?? Kamu dari tadi menahan sakit dari luka itu? Sepanjang jalan?” Barra kaget sekali melihat luka memanjang di kulit perut Rhe. “Kenapa bisa? Apa yang kamu rasakan sekarang?” Barra mengarahkan Rhe agar berbaring di tempat tidur di ruangannya. “Ah, Rhea.. Selalu saja kamu kembali membuatku khawatir,” Barra mengambil handuk kecil lalu menekan luka di perut Rhe. Ia menarik nafas menatap kekasihnya. Rhe menahan nafas, lalu menarik leher Barra mendekat dan mengecup bibirnya. “Jangan berpikir dengan menciumku, aku akan berhenti merasa khawatir,” Barra mengelus rambutnya. Ia kemudian mengambil air di baskom dan handuk baru. Perlahan, ia membersihkan luka di perut Rhe , “Untung saja lukanya tidak dalam. Kamu kena apa ini? Ceritakan sayang..” “Aku tadi menyelundup ke pabrik yang ta