Rhe melotot, ia langsung menarik tubuhnya dan menaikkan tali bra nya yang menurun. Dengan segera ia mengenakan kaosnya. Kaget sekali rasanya! Barra menahan tawanya. Rhe berulang kali memukul lengannya saking malu dan kaget. Ia memperhatikan kekasihnya merapikan pakaian lalu melangkah ke arah pintu untuk membukanya. Rhe diam bersembunyi di balik pintu, ia terlalu malu untuk memunculkan diri. “Ya suster,” Barra menatap Suster Mira yang ada di depan pintu, “Ini obat yang dokter minta. Resepnya sudah saya urus ke apotik. Jadi sudah selesai.” “Terima kasih,” Barra hanya diam di depan pintu. Suster Mira sedikit heran, bahkan ia melihat ada kancing baju dokter Barra di bagian atas yang terbuka. “Dok, maaf tapi kancingnya terbuka..” Barra melihat ke arah kemejanya, “Oh iya..” Ia berusaha t