PENUH CINTA

1898 Kata

Rhe menatapnya penuh cinta, ia kembali memeluk Barra. “A-aku juga..” Rhe bicara terbata-bata. Barra membalas pelukan Rhe dengan kuat, “Ah, Rhea…” “Aku ingin terus memelukmu seperti ini, tidak mau kamu menghilang dari pandanganku” Barra mengetatkan pelukannya. Ia semakin merasakan ikatan tak terlihat pada kekasihnya itu. Rasanya tak ingin jauh darinya. “Aku harus pergi..” Rhe bergumam pelan dengan kepalanya bersandar di d**a Barra. Tidak ingin melepaskan pelukan itu. d**a Barra terasa nyaman dan melindunginya. Hangat. Rhe mengelus bagian atas tangan Barra yang berotot, “Aku harus ke command center, mengecek cctv. Antisipasi mencari tahu siapa tau ada yang diam-diam masuk ke rumah sakit.” “Jangan pergi dulu..” Barra mengecup rambut Rhe perlahan. “Andai bisa..” Rhe mengelus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN