Rhe dan Barra akhirnya tiba di kediaman Bahran Nuswantara. Dokter Malik Ghaffar terlihat sedang berbincang-bincang dengannya. “Maafkan kami tiba agak malam,” Barra meminta maaf. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. “Tidak masalah. Barra, kamu tahu kalau dokter tidak ada jam kerjanya bukan?”dokter Malik Ghaffar menepuk punggungnya, “Kita sudah terbiasa jam berapapun stand by ke rumah sakit.” “Iya betul..” Barra mengiyakan. “Kamu dan Rhe bawa apa saja itu?” Bahran memperhatikan ada kardus dan tas di tangan Barra. Lalu Rhe membawa jinjingan dokumen. “Ini bukti-bukti pap..” Barra tersenyum lebar. “Ok, langsung saja ke ruang kerja papa..” Bahran langsung berdiri dan mengajak ke ruang kerjanya. Mereka duduk dan mulai serius menyimak apa yang Barra dan Rhe hendak ungkapkan.