Mobil yang membawa Aline menepi di pinggir jalanan kediaman orangtuanya. “Terima kasih, Pak,” katanya sebelum dia turun dari mobil. “Saya akan menunggu anda di sini, Nyonya.” Aline yang hendak keluar dari kendaraan itu pun langsung kembali menoleh ke arah sang supir. “Tidak perlu. Anda bisa kembali.” “Tuan Jonathan yang meminta dan saya tidak akan mengabaikan perintah beliau,” katanya seraya menyebut nama suaminya. Gadis itu sedikit terperangah. “Oh, kalau begitu terserah anda saja.” Aline pun mengulas senyum tipis dan langsung keluar dari mobil. Dia berjalan tergesa-gesa menuju teras rumah, tetapi langkahnya terhenti ketika dia berpapasan dengan seorang yang dia kenali dan baru saja keluar dari rumahnya. “Apa kabar Aline putra Edgar yang sangat menawan,” ucap pria itu se