Bab 24. Diabaikan

1264 Kata

Aline memandang pantulan dirinya pada cermin di depannya. Saat ini dia sudah di make up dan memakai gaun pengantin berwarna putih gading yang nampak sangat sempurna. Seharusnya ini menjadi hari bahagianya. Tiba-tiba saja bayangan wajah ibunya muncul di dalam cermin dengan senyum teduhnya. ‘Maafkan aku, Bu,’ ucapnya membatin. “Kau sangat cantik Aline,” puji Marla yang sudah berada di kamar Aline sejak pagi buta menemani gadis itu untuk bersiap-siap. Aline memaksakan senyum tipisnya kepada wanita paruh baya itu, yang saat ini menjadi ibu angkatnya. “Ceria lah, dan buat acara pernikahan ini menjadi berwarna,” ucap Marla lagi dengan senyum yang merekah. “Akan ku usahakan.” Mereka adalah dua orang asing yang dipertemukan dalam kesepakatan konyol ini. Namun, keduanya memilih untuk sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN