Pagi itu, Aline membantu ibunya membuat sarapan untuk mereka. Dia sudah tidak memiliki pekerjaan, dan berniat untuk mencari pekerjaan bila hatinya sudah benar-benar membaik. “Kak ada kiriman untuk mu.” Amira yang baru saja masuk ke dalam rumah menyodorkan sebuah amplop besar berwarna cokelat. Tanpa membukanya pun Aline sudah tau apa isinya. Maria yang melihat itu pun hanya bisa menghela napas panjang. Itu sudah menjadi keputusan putrinya bersama pria itu. ”Kau jadi janda, Kak," ucap Amira yang membuat Aline mendelik tajam ke arahnya. Gadis itu terkikik geli, melihat tanggapan Aline. “Ini hanya status, tapi aslinya aku masih perawan.” Ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Aline sontak membuat ibu dan adiknya menganga tak percaya. ”Sungguh?” tanya Maria dengan sorot terkejut.