Dylandra terus memikirkan ucapan Natalia.
"Kalau dia tahu, aku seperti mantan brengseknya, apakah nanti dia tidak mau denganku?"
Dylandra memijat pelipisnya, karena semakin dipikiran semakin membuat kepalanya terasa sakit.
"Jika dia tahu kalau aku bukan pria sebaik yang dia pikirkan dan jika dia juga tahu kalau aku ini adalah anak seorang konglomerat serta cucu dari seorang pengacara terkenal di negara ini, apakah dia masih mau menerima aku jadi seperti sekarang? Tapi mendengar ucapan dia, tadi dia bilang kalau tidak mau memiliki hubungan dengan pria yang menurutnya tidak setara dengannya, lalu ... Aku harus bagaimana? Tidak mungkin kan aku ...." Dylandra menarik napas panjang sambil memejamkan matanya.
"Tidak! Aku tidak mau melepaskan kamu sayang! Kamu sudah jadi milikku!" ucapnya sam
