Tiba-tiba-tiba didengarnya suara sayup-sayup dari kejauhan. “Vera! Vera!” Vera mencoba mengusap matanya yang tertutup air mata dan keringat dengan telapak tangannya, tapi karena tangannya kotor, matanya malah menjadi perih karena terkena debu. “Vera, ini aku. Kak Amir. Kamu tidak apa-apa?” tanya Amir. Begitu dilihatnya Vera yang tergeletak di tanah dengan mata tercoreng debu, segera dikeluarkannya sapu tangannya, lalu diusapkannya ke mata Vera. “Mana Belle?” tanyanya lagi. Vera menerima sapu tangan itu, lalu kembali mengusapkannya ke sekitar matanya sampai matanya tidak pedih lagi. Ditatapnya Amir dengan panik. “Kak Amir, Kak Belle....” Sesudah itu tangis Vera pecah lagi. “Belle di mana, Ver? Katakan padaku,” desak Amir. “Kak Belle... Kak Belle....” Karena terlalu panik, Vera malah