“Apa kau mau menjadi asisten pribadiku?” tanya Axellion yang membuat Ruby seketika mematung. Dan selama beberapa saat, keduanya diterpa oleh keheningan di mana keduanya hanya saling menatap dan sepatah kata yang keluar dari bibir masing-masing. Sampai Ruby yang terlebih dahulu mengalihkan tatapannya ke bawah. “A, aku tidak mengerti apa maksudmu,” ucap Ruby bingung. “Aku sedang menawarkan pekerjaan padamu untuk menjadi asisten pribadiku,” jelas Axellion. “Tapi, kenapa? Bukankah kau sudah memiliki asisten pribadi?” tanya Ruby semakin bingung. “Akhir-akhir ini Jay selalu sibuk dengan pekerjaan di luar kantor. Jadi, dia tidak bisa terus menemaniku. Sementara aku selalu membutuhkan seseorang di sisiku,” jawab Axellion berbohong. “Kau yakin?” “Tentu.” “Bukan karena kau kasihan padaku yan