Es Krim

1554 Kata

Tampang cantik, jiwa bar-bar Hobi cari ribut karena gabut. Gue, no debat. -Reyana- Reya membasuh wajahnya dengan air, mengembuskan napas kasar saat menatap pantulan diri di cermin. Dadanya masih bergemuruh, jantungnya berdetak cepat seperti bom yang siap akan meledak. Reya menangkup kedua pipinya, merasakan panas yang menjalar ke suluruh tubuh. "Gila, gue tadi beneran cium Gavin, guru-guru lihat gak ya? Kalau diaduin ke papa sama mama, bisa mampus gue," gumam Reya, mengontrol deru napasnya yang memburu. Bunyi ponselnya mengalihkan perhatian Reya, ia mengambil ponsel di saku baju, melihat pesan masuk yang ternyata dari Gavin. Balok es made in lokal Thank's buat hadiahnya. Gue pikir lo bakal ingkar janji. Reya mendengus. "Gaklah, sori gak ada dalam kamus seorang Reya mengingkari ja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN