KUA

1828 Kata

Gas terus, pepet terus, pantang mundur. Kita, selalu menjadi korban fitnah di cerita orang lain. -Reyana Stronghold- Dua puluh menit menuju bel istirahat, kelas Reya tampak senyap. Wajah-wajah kuyu semakin lusuh ketika melihat sepuluh soal matematika terpampang di papan tulis, membuat para siswa frustasi. "Si botak punya masalah hidup apa si?" bisik Michael, tak habis pikir. "Beban hidupnya kayanya berat bro, lihat aja kepalanya ampe botak," sahut Remi. "Pasti kebanyakan mikir tuh, ampe rambutnya trauma buat tumbuh." "Solanya rumit gaes, kaya kisah percintaan gue," sahut Candra. "Emang percintaan lo serumit apa?" Michael menimpali, suaranya pelan agar tak didengar pak Bambang. "Serumit kutub negatif ketemu kutub positif." "Dahlah, berat itu mah bro." Remi menatap prihatin. "Tern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN