Zia menatap Irfan. "Jawab dong, Kai!" Tuntut Zia pada ayah tiri Amma nya itu. "Kai setuju saja kalau Acil Fani dan Bang Wira setuju. Tapi tidak sekarang menikahnya, Sayang. Acil Fani dan Bang Wira masih kecil." "Iya tidak serakang, tapi dipersiapkan dari serakang seperti Zia dan Paman Risman, begitu, Kai!" "Oh begitu." "Iya, Kai." "Cuma dia keturunan Ramadhan yang dari kecil sudah memikirkan nikah." Nini berdecak. "Ih, Nini lupa ya. Nini juga masih kecil sudah minta nikahi Kai." "Tapi tidak sekecil kamu, Zia." "Tapi kan sama belum cukup umur." "Huh, terserah Zia saja. Energi Nini sudah tidak banyak untuk berdebat." "Kamu harus pensiun berdebat, sudah ada Zia sebagai pewarisnya." Kai berkata lembut pada Nini. "Bukan cuma tentang berdebat yang diwarisi Zia dari Amma, tapi Mak