Risman mengusap dadanya. "Kapan kalian datang?" Tanya Risman pada kedua gadis itu. "Setelah Maghrib tadi. Dari bandara langsung ke sini ingin bertemu gemoy." Shana yang menjawab pertanyaan Risman. Shana memeriksa hatinya, debaran itu masih terasa tapi hanya kecil saja, tak seperti sebelumnya. "Mana Zia?" Risman mencari Zia. "Tadi sakit kepala katanya. Terus masuk kamar." Ara yang menjawab pertanyaan Risman. "Berarti kalian sudah tahu kalau mata Zia ... " "Sudah. Sedih sekali rasanya." Mata Shana berkaca-kaca. "Paman bawa apa?" Ara menunjuk plastik besar di tangan Risman. "Kesukaan Zia, jagung bakar sisir dan kacang rebus." Risman mengangkat plastik di tangannya. "Banyak tidak?" Ara bertanya lagi. "Ini banyak, makanya plastiknya besar.." "Abang mau minum?" Tanya Rima. "T