PART. 116 NIKAH ALA ZIA

1011 Kata

Zia menatap Wira tidak percaya. "Benar nih. Zia tidak percaya. Abang punya hati, pasti ada yang membuat Abang jatuh hati." "Kita masih kecil, Zia. Kita harus fokus sekolah dulu, urusan ay pol you itu nanti saja, kalau cita-cita Abang sudah tercapai." Wira berkata dengan suara lembut. "Di keep dulu, Bang. Tidak apa nikahnya nanti," sahut Zia. "Perempuan dan laki-laki itu beda, Zia," ucap Wira. "Zia juga tahu beda, Abang. Lakau pempruan cantik, laki-laki ganteng." "Bedanya bukan cuma di fisik, tapi juga di dalam tanggung jawab." "Itu bagainama, Zia tidak mengerti." "Laki-laki kalau menikah akan jadi imam bagi keluarganya. Harus bisa membahagiakan anak dan istrinya. Kalau belum punya apa-apa, lalu anak perempuan orang diajak nikah, takutnya akan membuat anak orang sengsara. Jadi se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN