Semua menunggu jawaban Arya. "Ingat ya, Om. Akad nikah itu tidak lobeh dipermainkan. Meski nikah siri, tapi harus dipertanggungjawabkan. Om sudah berjanji di hadapan Tuhan akan menjadi suami untuk Acil Ara. Masa janji sama Tuhan diingkari. Bagainama janji pada manusia. Tidak lobeh begitu ya, Om. Zia yakin Om orang yang baik. Pria bertanggung jawab seperti Abba Zia dan Om Alshad. Eh, Zia mau cerita sedikit nih tentang dua El, Abba dan Amma Zia. Zia mengumpulkan nafas sebentar ya." Zia menarik nafas dalam. Empat orang dewasa di hadapannya seperti terhipnotis. Mereka terdiam dan fokus menatap Zia. "Abba itu sepetri Om Arya. Gagal nikah, padahal rencana sudah matang. Untungnya baru rencana, lebum ada persiapan seperti Om Arya. Kakus Abba dan Om Arya ...." "Kasus." Alshad meralat ucapan Z