Bio masih cengar cengir saat memasuki lift bersama Eki. Pukulan di lengan membuat pria matang itu tersadar jika dia tidak sedang sendirian. “Kamu ini udah mirip seperti orang gila. Senyum-senyum sendiri sejak tadi.” "Iya, gila karena cinta,” jawab Fabio asal membuat Eki geleng-geleng kepala. “Kelamaan menduda membuat otak kamu geser. Apa karena melihat bule cantik membuat kewarasanmu hilang kendali," cibir Eki kemudian. “Ya, kau benar. Scarla makin cantik dan aku sungguhan tak akan pernah bisa berpaling dari kecantikannya.” “Bio, sebentar. Kamu sudah kenal Scarla sebelumnya?” Kepala Fabio mengangguk mantap. “Kenal di mana? Kenapa kamu enggak bilang-bilang.” “Ngapain bilang-bilang kalau kamunya enggak nanya.” Eki kembali memberondongnya pertanyaan. "Sekarang katakan padaku, kamu ke