“Sebaiknya kita fokus untuk persiapan acara pernikahan dulu saja,” saran Avin saat mereka selesai dari fiting baju pernikahan. “Aku setuju Bang,” Eva menganggukkan kepalanya, “Waktu untuk persiapan pernikahan kita semakin mepet banget, kalau harus berkeliling mencari rumah lagi rasanya badanku tidak sanggup.” Avin bisa melihat wajah lelah Eva, rasanya memang tidak adil kalau gadis itu sibuk sendiri mempersiapkan segalanya untuk pernikahan mereka. Sementara Avin hanya menerima apa saja yang sudah di putuskan Eva tentang semua konsep pernikahan mereka, walaupun itu sudah di bantu oleh Ratmi dan Padma, juga Puspa yang memutuskan untuk menunda kepindahannya hanya untuk ikut membantu. Avin menarik Eva untuk duduk pangkuannya dan gadis itu menurut dengan rela hati, langsung menyandarkan tubu

