“Siapa namanya?” Sam memandang Eva dengan penuh selidik. “Avin,” sahut Eva dengan wajah merenggut. “Pekerjaannya?” Sam kembali bertanya. “Ehm .. ehm ...” Eva terlihat ragu dan enggan untuk menjawab. “Penipu atau pencuri?” ucap Sam dengan sinis, “Atau penjahat kelamin?” “Tidak! Abang Avin bukan Penipu apalagi pencuri!” bantah Eva tidak terima, “Apalagi penjahat kelamin.” “Benarkah? Kau tahu dari mana dia tidak seperti itu?” tanya Sam. “Tante Ratmi yang bilang,” sahut Eva. “Ratmi?” Sam seperti mengingat nama itu, “Teman almarhum Mamimu?” Eva menganggukkan kepalanya, “Iya.” “Kau percaya begitu saja karena yang menceritakan tentang Avin ini adalah teman almarhum Mamimu?” tanya Sam dan kembali Eva mengangguk. Sam menghela nafas panjang, “Bukankah kakek sudah bilang, jangan pernah per

