Wisnu melirik dengan sudut matanya pada Bram, pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari rekan bisnisnya itu. “Ada apa?” akhirnya Wisnu tidak tahan untuk bertanya. Bram menghela nafas berat, “Padma mulai bersikap acuh tak acuh lagi.” “Memang kau berharap dia bersikap seperti apa denganmu? Setelah kau menyebut nama wanita lain di tidurmu?” sindir Wisnu. “Aku sudah minta maaf berkali-kali padanya, apa itu masih kurang?” Bram mendengus kasar. “Kurang kalau hanya sekedar minta maaf, kalau sikapmu masih seperti yang dulu,” sahut Wisnu. “Sikapku yang seperti apa?” tanya Bram. “Sikap merasa benar sendiri, merasa cukup dengan kata-kata maka semuanya selesai,” ujar Wisnu. “Aku tidak seperti itu,” sahut Bram. “Itulah dirimu, merasa sudah benar, “ dengan Wisnu

