Avin memasukkan semua barang yang akan di kirim ke dalam mobil box sambil mengeceknya satu persatu. “Bang,” salah satu rekan kerja Avin menunjuk dengan dagunya ke arah belakang pria itu. Avin menoleh dan melihat ke arah yang di tunjuk pada rekan kerjanya. Sam! Avin menaikkan salah satu alisnya dan memandang Sam yang berdiri tak jauh dari tempatnya memuat barang, dengan heran. “Teruskan,” perintah Avin pada rekan kerjanya, kemudian berjalan mendekati Sam. “Pak Sam,” Avin mengulurkan tangannya kemudian di sambut oleh Sam dan mencium tangan itu dengan takzim. “Hem,” Sam hanya berdehem dan kemudian tatapannya bertemu dengan Avin, “Bisa kita bicara.” Avin mengangguk, “Bisa, tapi tunggu sebentar.” Sam yang kali ini mengangguk, “Boleh.” Kopi panas ada di hadapan Avin dan Sam, saat mer

