Dipta melihat anaknya yang berlari dari atas lantai dua rumahnya. Satu-satunya anaknya yang otaknya lurus berada dijalannya. Ia masih ingat betapa Chello kecilnya yang selalu saja lurus hingga dewasa, ya walaupun sedikit menuruni sifatnya sih. Setidaknya adalah dari krucil dia yang otaknya nggak sungsang. Chello yang juga melihat sang Papa duduk sambil melihat dvd Upin-Ipin langsung saja duduk di samping sang Papa. Membuat sempol goreng yang berada ditangan sang Papa luruh di sofa. "Llo, sempol Papah." Jerit Dipta nista, membuat Chello bergidik. "Belum lima menit, belum" Ucap sang Papa lalu mencomot kembali ayam tersebut dan memakannya dengan santai. "Papa jorok." "Dulu kamu lebih jorok waktu kecil Bang." Ringis Dipta. Plakk "Goreng sendiri." Chello memberengut saat tangannya yang