33 (Bonus)

1615 Kata

Malu!   Satu kata itu yang Chello rasakan ketika tangisan bayi mereka dan cekikikan para suster yang berada di ruang persalinan Audi berada. Sang dokter bahkan hampir saja menyemburkan tawanya mendengar ucapan sang istri yang terlewat vulgar itu.   "Mari pak, segera di adzani putranya pak." sang dokter membawa tubuh putranya yang terlihat menggemaskan. Putranya sudah dibersihkan, bahkan sudah diberikan kain agar suhunya tetap hangat.   Tangan Chello bergetar saat menerima tubuh sang putra. Air matanya tak terasa meleleh keluar. Sungguh, ungkapan bahagia saja tidak akan cukup menggambarkan perasaan yang hadir dihati Chello saat ini. Dengan perasaan yang entah berbentuk apa itu, Chello menyenandungkan adzan ditelinga sang putra. Membisikkan doa-doa baik agar kelak putranya tumbuh sehat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN