Marchello membuka matanya. Bibirnya menerbitkan senyuman kala menyadari ternyata Audi yang berada dipelukannya bukanlah sebuah mimpi belaka. Chello membelai lembut rambut di kepala Audi, mendaratkan pelukkan beberapa kali kecupan di kening istrinya itu. Ternyata kejadian yang ia rasakan tadi adalah bagian dari bunga mimpi yang menyakitkan. "Aku mencintaimu sangat, sangat." Ucapnya berbisik di telinga Audi. "Kakak, iih Audi masih ngantuk." Rengek Audi menggemaskan lalu tidur membelakangi Chello. Chello terkekeh melihat rengekan istrinya. Manis sekali, melebihi manisnya gula asli. "Sayang, olahraga dulu yuk. Biar baby sehat." Bisik Chello mesra di telinga Audi membuat bulu kuduk Audi merinding. Belum selesai menjahili istrinya agar Audi mau bangun. Chello terus menerus meniup tengkuk Au