47. Sederhana

1411 Kata

"Sudah malam, ayo masuk," ajak Sean. Ia menghampiri Anne yang berdiri di balkon kamar hotel dan menatap langit dengan bulan purnamanya yang sempurna. Sean berdiri di samping Anne dengan kedua tangan masuk ke saku celananya dan mengikuti arah pandang sang istri. "Ini indah sekali," gumam Anne yang mulai menundukkan wajah, menoleh pada Sean di sampingnya dengan mengukir senyuman yang meneduhkan. Sean terpaku sejenak, kemudian bibirnya tertarik membentuk kurva lengkung yang akhir-akhir ini kerap ia tunjukkan. Menarik tangannya dari saku celana, dirangkulnya Anne dan mengecup pucuk kepalanya. "Ada yang jauh lebih indah," ucapnya. "Eh? Apa itu?" "Senyumanmu." Anne terkekeh dengan tangan menutup mulut menahan tawa. "Semakin hari kau semakin lebay," ucapnya seraya mengusap setitik air mata d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN