37. Kehilangannya

1231 Kata

Nadine terduduk di lantai kamarnya sembari memeluk lututnya, punggung bersandar pada ranjang, dan wajahnya dia benamkan di atas lututnya. Cahaya sore yang temaram menyelinap melalui celah tirai, menerangi wajahnya yang pucat dan bercucuran air mata. Sudah tiga hari sejak kabar itu datang, tiga hari sejak dunianya runtuh. Ingatannya masih menyimpan jelas bagaimana petugas rumah sakit itu berkata dengan suara hampa: "Posisi tembakannya tepat di jantung. Tidak ada yang bisa dilakukan." Saat di rumah sakit siang itu .... Nadine terhuyung-huyung, bersandar pada Arga saat seorang perawat dengan wajah lesu mendekati mereka. "Keluarga sudah membawa almarhum pulang tadi subuh. Maaf, kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut," ucap salah seorang perawat dengan suara yang sangat datar.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN