Jam terus berputar, hari pun berganti hari. Hingga hari untuk acara study tour pun akhirnya tiba. Penerbangan yang dilakukan sejak pukul lima sore dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat khusus yang di siapkan dari sekolah Algateri, berjalan cukup lancar. Pesawat yang mereka tumpangi mendarat dengan sempurna di landasan Bandar Udara Internasional Tokyo.
Oris yang duduk bersebelahan dengan Rhea seketika membangunkan gadis yang sedang tertidur bersandar di atas pundaknya. Pemuda itu melirik jam yang melingkar di tangannya, lalu menatap pada Pak Gerald yang sedang berjalan mendekatinya.
“Anak-anak kelas kamu, di pesawat empat, kenapa kamu malah ikut pesawat tiga?” tanya Pak Gerald yang kini tengah berdiri di samping Oris.
Oris tersenyum lebar. “Karena pacar saya di pesawat tiga,
