Aku pikir hubungan kami akan mencair dengan seiring waktu berjalan tapi nyatanya kami bagai dua orang asing yang tinggal di satu apartemen. Kami lebih banyak diam dan hanya sekedar basa basi agar aku bisa mendengar suaranya. Dia pergi pagi dan pulang selalu larut malam, seminggu pertama aku selalu menunggu kepulangannya agar kami bisa memperbaiki hubungan kami tapi nyatanya dia seperti enggan memperbaiki. Aku pun gengsi memulai pembicaraan. Minggu-minggu berikutnya aku memilih tidur dan baru bangun saat pagi sudah menyapa. Puncak ketegangan hubungan kami terjadi malam ini, entah kenapa aku muak menjalani ini semua. Aku ingin semuanya menjadi jelas, aku sengaja menunggunya pulang. Gengsi yang sudah aku simpan berminggu-minggu ini sudah aku campakkan. Aku ingin tahu apa maunya. Jarum jam
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari