Zelline tiba di venue yang terlihat sudah lumayan sepi itu, hanya tersisa beberapa kru yang tidak ada satu pun yang ia kenali. Zelline menghampirinya dengan perasaan yang entah kenapa terasa semakin sesak. “Permisi, Pak. Apa semua member dan staff dari Leonid band masih ada di sini?” Tanya Zelline kepada salah satu pria paruh baya yang terlihat tengah membereskan lampu-lampu panggung. “Tidak, Non. Mereka baru saja pulang sejak dua puluh menit yang lalu.” “Begitu, ya?” Ujar Zelline dengan lesu. Dia menatap sekali lagi ke sekitarnya yang memang sudah sepi. “Baiklah, terima kasih ya, Pak.” Zelline lalu mengangguk sopan dan pergi meninggalkan pria paruh baya itu. Kembali ke parkiran dengan tergesa-gesa saat dadanya justru terasa nyeri entah karena apa. Zelline melihat ponsel