Pilihan Terbaik

1986 Kata

10. Pilihan Terbaik   Rayga menghentikan mobil di pelataran rumah orang tuanya. Ia melirik Diandra yang diam tertegun. Raut wajahnya terlihat sedikit cemas. Rayga tahu, kekasihnya saat ini tengah merasa deg-degan dan gugup. “Santai aja, okay?” Rayga mengulas senyum terbaiknya. Ia berusaha untuk meminimalisir kegugupan Diandra. “Aku deg-degan, Ray. Belum apa-apa aku udah nervous begini.” Diandra mengembuskan napas. Ia menghirup pelan lalu mengeluarkannya lagi. Latihan pernapasan bisa membuatnya sedikit rileks. “Jangan gugup. Semua akan baik-baik saja.” Rayga berusaha menenangkan sekali lagi. Diandra mengangguk. Keduanya turun dari mobil dan berjalan menuju teras. Rayga menekan bel pintu. Tak selang berapa lama, keluarlah seseorang membukakan pintu. “Assalamu’alaikum, Bu,” ujar Rayga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN