Luka mengira, teriakannya itu adalah teriakan paling keras. Ia memanggilku ibunya yang tak mau bangun lagi. Namun, beberapa jam kemudian ia mendengar teriakan putus asa dan penyesalan dari sang ayah setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya murka pada siapa saja yang ada di rumah itu, termasuk Tania, karena tidak bisa menjaga wanita keduanya hingga meregang nyawa seperti itu. Ia memecat semua orang dan berniat membawa Luka ke rumah utamanya. Ia mungkin tak bisa menjadikan Luka sebagai pewaris, tapi ia mungkin bisa memberikan posisi untuk Luka suatu hari nanti jika ia berkembang menjadi pemuda yang kompeten. "Kau akan ikut denganku mulai hari ini, Luka. Kau tinggal denganku," kata Richard. Luka tak bisa melupakan sorot mata penuh penyesalan Richard. Ia tahu, Richard juga menyayangi ibunya.