♫ ♫

1345 Kata

“Dengar, people, kita punya anggota baru!" teriaknya. Mereka pun jadi pusat perhatian lebih dari dua puluh pasang mata, belum menghitung anak tari dan lukis kalau ternyata ada yang menatap ke panggung juga. "Klub musik masih sedikit penghuninya, karena rata-rata anak di PHS sudah memiliki rencana masa depan mereka, makanya nggak mau membuang waktu di ekskul ini. Padahal musik juga bisa membuat mereka sedikit rileks dari kegiatan harian yang banyak tugas. Kamu setuju?" celoteh Nada. “Sedikit? Dua puluh lebih ini sudah banyak, Kak,” kata Altha. Nada menggeleng pelan. “Dua tahun lalu bisa sampai seratusan, yah, awalnya doang sih, pelan-pelan nyusut semua. Hahaha...” Ketika para hadirin di sana mulai mengamati Mila, gosip tentang Noval dan dirinya mulai menyeruak, juga tentang Mila dan A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN