“...Terlalu banyak pertimbangan tanpa mengambil aksi, sama saja akan gagal, kan?”
Altha
♫ ♫ ♫
“....Terima kasih, aku sudah mengerti rasanya sakit.”
Mila balik badan, meninggalkan kamar Arata. Sementara pemilik kamar terdiam di tempatnya berdiri, dengan mulut terbuka tapi tak ada kata yang keluar. d**a Arata sesak, seperti ada yang meletakkan batu ratusan ton. Rasanya atmosfer dunia baru saja dijatuhi hujan batu. Rasanya, dia terjatuh dari tebing tertinggi, lalu tenggelam ke lautan tanpa dasar. Rasanya ada sebuah panah tajam yang menghujam jantungnya. Rasanya langit cerah penuh bintang yang biasa dia tatap bersama Mila, kini berubah menjadi penuh awan gelap.
“Senior, aku akan mengantarmu pulang,” kata Altha.
Rena mengangguk, dia merasa bersalah karena Arata terlihat begitu te
