Keesokan paginya. Syifa pun mulai membuka matanya dan melihat ke sampingnya yang kini, sudah kosong seperti kemarin. Melihat itu, Syifa pun langsung menggosok matanya dan berusaha duduk sambil menyandarkan punggungnya, di kepala tempat tidur. "Hhhmmm ... Mas Erick pasti sudah berangkat ke kantor dan lagi dan lagi ... Aku bangun kesiangan lagi!" Ucap Syifa dengan suara serak khas baru bangun tidur. Lalu, Syifa pun melihat ke arah jam dinding yang jarumnya menunjukkan ke arah pukul sembilan. "Hah! Jam sembilan! Aku ... Aku benar-benar sudah bangun kesiangan lagi dan ...." Syifa langsung melotot saat itu juga dan matanya yang lengket, segera cerah saat itu juga. Karena dia mengingat, kalau hari ini dia ada janji bertemu dengan Adrian dan pekerjaan barunya itu. "Ahhhh! Ya Tuhan! Kenapa a